Rabu, 19 Januari 2011

( 1 ) Latar Belakang Jaty Arthamas Fortune

LATAR BELAKANG 

Tingkat kerusakan hutan Indonesia sudah sedemikian parahnya (72% hutan asli telah hilang) dengan laju kerusakan > 1.6 juta hektar per tahun. Akibatnya hampir seluruh wilayah Indonesia rawan bencana alam (85% bencana tersebut merupakan bencana banjir dan tanah longsor yang diakibatkan kerusakan hutan).
Siapapun akan merasa sedih melihat fenomena yang terjadi pada alam Indonesia sampai dengan saat ini. Sebagian besar diantara kita hanya dapat menyesalkan kejadian tersebut. Kita dapat melakukan upaya untuk membantu mengurangi kerusakan hutan dengan cara yang sederhana yaitu dengan menanam pohon di sekitar lingkungan kita. Apalagi tanaman yang kita tanam mempunyai nilai ekonomi tinggi, selain dapat berfungsi sebagai penghijauan juga dapat di jadikan tabungan masa depan.
PT. Jaty Arthamas Fortune telah dan terus mengembangkan perkebunan jati (Agroforestry) di Kabupaten Jonggol, Desa Sukamakmur dan Sukadamai  Jawa Barat, selain letak yang tidak jauh dari kota jakarta, tanah di kabupaten jonggol juga sangat subur dan sangat cocok jika di tanami pohon jati. kami juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi menjaga kebun jati, dan kami juga adakan sistem Tumpang sari untuk petani, agar mereka bisa lebih loyal dan lebih mencintai jati kita, kebun jonggol sangat aman, apalagi dengan mandor jaga 24 jam non stop, jadi kebun jati kita akan di jamin keamanannya dari pembalakan liar.
Bibit jati yang ditanam di kebun jati kami, adalah bibit jati unggulan hasil penelitian dari Prof. Dr. dr. Soegiharto Subiyanto SPoG Kfer bersama team ahli dari IPB, dan bibit jati tersebut telah kami patent-kan dengan nama "Jaty arthamas".
Selain itu PT. Jaty Arthamas Fortune juga telah bekerja sama dengan Notaris, Camat dan BPN, agar kepemilikkan tanah bisa di buat SHM ( sertifikat hak milik ). Makanya tunggu apa lagi, tanamlah pohon jati selain untuk turut serta membantu penghijauan Indonesia, menanam jati juga bisa mengurangi efek pemanasan global sambil mendaur hasil panen yang bernilai tinggi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar