Senin, 17 Januari 2011

( 5 ) Jaty Arthamas Fortune - NURSERY

NURSERY
Untuk mendukung proses produksi dari laboratorium telah dipersiapkan nursery dengan luas 3.400 m2, yang terdiri dari:
  • Ruang Aklimatisasi seluas 400 m2, kapasitas 200.000 bibit/bulan
  • Areal Shading seluas 1.000 m2, kapasitas 200.000 bibit
  • Areal terbuka seluas 2.000 m2, kapasitas 400.000 bibit/bulan
  • Fasilitas produksi tersebut dapat ditingkatkan sejalan dengan kebutuhan dan lokasinya dapat disesuaikan dengan konsep satelit nursery
Pasca Aklimatisasi
Bibit Siap Tanam
FASILITAS PRODUKSI
Mengingat pentingnya sumber bibit dalam mendukung pengembangan bidang Agroforestry, PT. SUGIH AGRO SEJATI telah mempersiapkan fasilitas dan sarana (laboratorium dan nursery pendukung) untuk memproduksi berbagai jenis bibit tanaman kehutanan, perkebunan, dan pertanian. Proses produksi bibit dilakukan dengan menerapkan teknik kultur jaringan tanaman dan micro cutting untuk menjamin bibit tanaman yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Berbagai sumber bibit telah ditanam baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri dan telah dilakukan seleksi dikebun yang dikembangkan oleh PT. SUGIH AGRO SEJATI. Dari hasil seleksi tersebut dipilih beberapa klon yang potensial untuk dikembangkan secara luas.
Hutan Kita
Kerusakan hutan INDONESIA semakin parah Indonesia telah kehilangan 72% hutan alam utuh, sisa hutan alam surgawi (Paradise Forest) hanya tinggal 20% saja. 40% dari tutupan hutan Indonesia telah hancur sama sekali. Laju kerusakan hutan: 1.6 juta hektar / tahun. Jika tidak ada PENANAMAN ULANG, dalam 12 tahun hutan Indonesia akan PUNAH.
(Data Dikutip dari Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada program INDONESIA MENANAM, Hari Bumi 22 April 2006)
Revitalisasi Hutan Indonesia
Kebutuhan pasokan kayu jati di Indonesia 2,5 juta m3/tahun Baru dapat dipenuhi 700.000 m3 (30% nya) Kebutuhan Kayu Jati Dunia baru dapat dipenuhi sekitar 20% (Sumber Data Dikutip dari World Timber Organization dan Departemen Kehutanan, 2004) Penanaman Ulang dengan Kayu Jati membantu program Reboisasi, penghijauan, pencegahan banjir dan longsor. Penebangan dilakukan berkesinambungan dengan Gerakan Penanaman Ulang kembali.
Persyaratan Tumbuh Jati
Iklim
  • Jati tumbuh dibelahan Bumi 30o LS dan 30o LU
  • Intensitas curah hujan 1200-2500 mm/th dengan 3-5 bulan kering
  • Temperatur 19o C - 35o C
  • Intensitas cahaya 75-100%
Tanah
  • Berbagai jenis tanah selain gambut
  • Tidak tergenang air
  • Lapisan solum yang dalam
  • Gembur, kaya bahan organik, unsur hara dan Kalsium
  • Ph 5-8
  • Tinggi tempat maksimum 700 m dpl
WILAYAH PENANAMAN
Pohon Jati hanya bisa ditanam di SEPERTIGA belahan dunia khususnya di daerah TROPIS
LABORATORIUM
Laboratorium kultur jaringan tanaman PT. SUGIH AGRO SEJATI dibuat sesuai dengan standard untuk menjamin proses secara aseptik yang merupakan persyaratan utama perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan, di area seluas 114 m2 dengan kapasitas produksi mencapai 100.000 – 120.000 planlet/bulan.
NURSERY SATELIT
Dalam rangka mendukung pengembangan perkebunan atau proyek penghijauan di daerah-daerah PT. Sugih Agro Sejati mempersiapkan satelit nursery dengan disain standard dan kapasitas produksinya disesuaikan dengan volume proyek atau kebutuhan bibit per satuan waktu tertentu. PT. Sugih Agro Sejati juga membuka kesempatan kerjasama dengan para pihak yang mempunyai visi dan misi yang sama dalam pengembangan agroforestry di Indonesia.
Tahap Pertumbuhan

Umur Tanaman : 1 – 1.5 bulan
Tinggi Tanaman: 7 – 10 cm

Umur Tanaman: 2.5 – 3 bulan
Tinggi Tanaman: 20 – 25 cm
Tata cara penanaman
LUBANG TANAM
  • Panjang dan lebar lubang minimal 50 cm
  • Dalam minimal 50 cm
  • Diamkan lubang selama minimal 2 minggu untuk menghilangkan gas dan hawa yang mengandung racun atau bahan aktif lainnya yang sifatnya tidak baik.
Jarak tanam
  • Pola Monokultur 2 x 2,5 m (1 ha akan terisi 2000 pohon)
  • Pola Monokultur 2,5 x 2,5 m (1 ha akan terisi 1600 pohon)
  • Pola Tumpang Sari 10 x 4 m (1 ha akan terisi 250 pohon)
Pengelolaan Kebun

Pupuk dasar
  • Pupuk Kandang sebanyak 5 s/d 10 kg
  • NPK 150 gram
  • Dolomit 100 gram
  • Furadan (insektisida) 50 gram
  1. Campur semua bahan dan aduk bersama tanah bekas galian, setelah tercampur masukkan dalam lobang tanam.
  2. Beri jarak antara akar muda dengan pupuk, dengan menambah tanah sisa galian diatas pupuk, akar muda tidak boleh bersentuhan langsung dengan pupuk.
  3. Lobang tanaman yang telah terisi pupuk dasar didiamkan selama 2 minggu, guna menghindari pengaruh negatif dari tanah dan pupuk
  4. Setelah 2 minggu, bibit jati ditanam.
  5. Karena lobang tanam lebih dalam daripada ukuran bibit, maka bagian bawah lobang ditimbun dengan tanah sekelilingnya.
  6. Pada awal penanaman, jati membutuhkan unsur hara dan air yang tersedia dalam jumlah yang cukup. Untuk mencegah kekurangan air, pada bulan 1 s/d 3, WAJIB setiap hari disiram.
  7. Pemupukan dilakukan tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama, dan setiap 6 bulanan selama 1 tahun berikutnya.
  8. Pemupukan ini dilakukan untuk menyediakan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman jati selama pertumbuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar